Thursday, September 20, 2012

3 Macam Notasi Algoritmik

Notasi algoritmik adalah notasi-notasi yang digunakan untuk menuliskan langkah-langkah algoritma pemecahan suatu domain permasalahan. Notasi algoritmik harus independen dari spesifikasi suatu bahasa pemrograman (Satu hal yang perlu diingat, notasi algoritmik bukan bahasa pemrograman). Ada 3 macam notasi algoritmik yang sering digunakan yaitu analisis deskripsi, flowchart (bagan alir) dan pseudocode. Berikut penjelasan dari ketiga macam notasi algoritmik tersebut.

1. Analisis Deskriptif

Adalah notasi algoritmik yang setiap langkah-langkah penyelesaian algoritmanya menggunakan bahasa natural (sebagai contoh kita menggunakan bahasa Indonesia). Biasanya  proses diawali dengan kata kerja seperti ‘baca’, ‘ganti’, ‘hitung’, ‘pindahkan’ dan sebagainya. Sedangkan pernyataan kondisional dapat dinyatakan dengan ‘Jika ... Maka ...’. Notasi ini sangat mudah dimengerti, namun sulit untuk diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman.
Contoh Analisis Deskriptif :

ALGORITMA Pertukaran isi dua buah ember, A dan B :
1. Tuangkan air dari ember A ke dalam ember C
2. Tuangkan air dari ember B ke dalam ember A
3. Tuangkan air dari ember C ke dalam ember B
2. Flowchart (Bagan Alir)

Flowchart (Bagan Alir) berisi langkah-langkah komputasi yang dituliskan dalam sekumpulan bentuk-bentuk geometri. Masing-masing simbol tersebut menggambarkan suatu proses tertentu. Berikut merupakan simbol-simbol yang digunakan dalam Flowchart :
simbol-simbol flowchart

Contoh Flowchart (Bagan Alir) :
contoh flowchart
Notasi algoritmik yang satu ini cocok untuk menangani masalah-masalah yang kecil, walaupun pengkonversiannya terhadap bahasa pemrograman cenderung sulit.

3. Pseudocode

Pseudocode (pseudo = semu / tidak sebenarnya) adalah notasi algoritmik gabungan antara bahasa natural dan bahasa pemrograman. Banyak orang lebih menyukai menuliskan algoritma dalam bentuk ini karena hampir mirip dengan bahasa pemrograman terutama Pascal dan C. Selain itu, pseudocode  lebih praktis dan mudah ditranslasikan ke dalam bahasa pemrograman. Tidak ada bentuk atau aturan baku untuk menuliskan pseudocode, yang terpenting adalah notasinya tidak membingungkan pembaca (dapat dimengerti).

Contoh Pseudocode :

Menghitung_Penjumlahan_Dua_Bilangan
{I.S : User memasukkan dua buah bilangan } //Kondisi awal sebelum algoritma dijalankan
{F.S : Layar menampilkan hasil penjumlahan dua bilangan} //Kondisi akhir setelah algoritma dijalankan
Deklarasi :
         a, b, c : integer
Algoritma :
         input (a,b) // User memasukkan dua bilangan
         c = a  + b // Proses perhitungan dua bilangan
         output (c) // Menampilkan hasil penjumlahan

*Diulas dalam mata kuliah Algoritma dan Pemrograman 1



No comments:

Post a Comment

Write comment below or mention me at @rilutham on Twitter!